Selalu. Aku men-sengajakan diri untuk melawati mini market itu, ya, orang itu selalu duduk di meja-meja sebelah minimarket itu, senyumnya s...
Selalu. Aku men-sengajakan
diri untuk melawati mini market itu, ya, orang itu selalu duduk di meja-meja
sebelah minimarket itu, senyumnya selalu menghampiri mataku.
Melewati dirinya membuat
lutut bergetar dan jantung berdebar lebih cepat.
Kenapa harus terjadi seperti
itu sedangkan belum tentu orang itu pun begitu.
Entah seberapa berat dan
dalamnya perasaan ini? Aku bahkan tidak begitu mengenalnya, berkomunikasi
dengannya.
Aku dan dia hanya
berkomunikasi lewat mimpi, dan itu lebih dari sekitar saling tersenyum. Aku
suka saat mimpi itu, berharap menjadi nyata... Entahlah... Apa mungkin?
Aku hanya bisa berdoa, semoga
mimpi menjadi isyarat agar suatu saat aku dan dia bisa berteman, bukan sekedar
teman, lebih dari teman.