A. Pendahuluan Sistem informasi dan teknologi komputer telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan kegiatan usaha ma...
A. Pendahuluan
Sistem informasi dan teknologi komputer telah
menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan kegiatan usaha manusia.
Seiring berjalan dan berkembangnya zaman, system informasi dan teknologi juga telah
mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan yang telah disesuaikan pada setiap
kebutuhan manusia.
Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian, sektor perekonomian utama di Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam dunia pertanian.
Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian, sektor perekonomian utama di Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam dunia pertanian.
B. Teori
Sistem Informasi Pertanian, dalam bidang pertanian
dimana kini pertanian bukan lagi dalam hal mencangkul dan menanam di sawah,
lebih dari itu teknologi komputer pun mulai diterapkan dalam bidang pertanian
dengan tujuan mempermudah kegiatan-kegiatan pertanian. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pertanian semakin penting. Sistem
Informasi Pertanian berbasis tekonologi atau sekarang lebih dikenal sebagai
E-Pertanian adalah bidang muncul berfokus pada peningkatan pembangunan
pertanian dan pedesaan melalui informasi yang ditingkatkan dan proses
komunikasi. Lebih khusus lagi, E-Pertanian melibatkan konseptualisasi, desain,
pengembangan, evaluasi dan penerapan cara-cara inovatif untuk menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada domain pedesaan, dengan fokus
utama pada pertanian.
E-Pertanian adalah salah satu baris aksi
diidentifikasi dalam deklarasi dan rencana aksi dari KTT Dunia tentang
Masyarakat Informasi (WSIS). "Agenda Tunis untuk Masyarakat
Informasi," diterbitkan pada tanggal 18 November 2005, menekankan peran
memfasilitasi terkemuka yang badan-badan PBB harus bermain dalam pelaksanaan
Rencana Aksi Geneva. Pertanian dan Organisasi Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa
( FAO ) telah menugaskan tanggung jawab mengorganisir kegiatan yang berkaitan
dengan garis tindakan berdasarkan C.7 Aplikasi ICT di E-Pertanian.
Tahapan utama dari pertanian industri adalah: Tanaman budidaya, manajemen air, Pupuk Aplikasi, fertigasi, manajemen Hama, panen, pasca panen penanganan, pengangkutan makanan/ produk makanan, Kemasan, Makanan pelestarian, pengolahan Makanan/ penambahan nilai, Makanan manajemen mutu, keamanan pangan, Makanan penyimpanan, Makanan pemasaran.
Tahapan utama dari pertanian industri adalah: Tanaman budidaya, manajemen air, Pupuk Aplikasi, fertigasi, manajemen Hama, panen, pasca panen penanganan, pengangkutan makanan/ produk makanan, Kemasan, Makanan pelestarian, pengolahan Makanan/ penambahan nilai, Makanan manajemen mutu, keamanan pangan, Makanan penyimpanan, Makanan pemasaran.
Seluruh stakeholder industri pertanian memerlukan
informasi dan pengetahuan tentang tahapan untuk mengelola secara efisien.
Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk
membuat keputusan dalam setiap industri harus memberikan yang akurat, lengkap,
informasi ringkas dalam waktu atau tepat waktu. Informasi yang diberikan oleh
sistem harus dalam bentuk user-friendly, mudah diakses, biaya-efektif dan
terlindung dengan baik dari akses yang tidak sah.
C. Pembahasan
Ø Teknologi Informasi Komunikasi
Manfaat komputer cukup beragam yang pada intinya
mempermudah kegiatan manusia di segala bidang seperti di bidang industri,
pendidikan, kedokteran, perbankan, transportasi, telekomunikasi, lingkungan,
ekologi, serta pertanian. Dalam bidang pertanian dimana kini pertanian bukan
lagi dalam hal mencangkul dan menanam di sawah, lebih dari itu teknologi
komputer pun mulai diterapkan dalam bidang pertanian dengan tujuan mempermudah
kegiatan-kegiatan pertanian.
Dengan demikian komputer sudah merupakan peralatan bagi kebutuhan masyarakat luas dan tidak terbatas hanya untuk kalangan tertentu saja.
Dengan demikian komputer sudah merupakan peralatan bagi kebutuhan masyarakat luas dan tidak terbatas hanya untuk kalangan tertentu saja.
Apabila masyarakat sudah mengenal manfaat komputer
dengan baik, maka di jaman serba internet ini, setiap orang yang memiliki
personal komputer dapat mengakses informasi internet hanya dengan menambah
sedikit perangkat tambahan. Seolah-olah semakin banyak masyarakat yang mengenal
manfaat komputer semakin siaplah masyarakat tersebut untuk bersaing dalam dunia
di era gloalisasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dapat
memainkan peran penting dalam memelihara sifat-sifat yang disebutkan di atas
informasi seperti itu terdiri dari tiga teknologi utama. Teknologi ini diterapkan
untuk pengolahan, pertukaran dan pengelolaan data, informasi dan pengetahuan.
Mereka adalah:
§ Teknologi Komputer
§ Teknologi Komunikasi
§ Teknologi Informasi Manajemen
Aplikasi
yang disediakan oleh ICT yang mempunyai kemampuan untuk:
§ Rekam teks, gambar, foto, audio, video, deskripsi
proses, dan informasi lainnya dalam format digital,
§ Duplikat yang tepat menghasilkan informasi tersebut
pada biaya yang jauh lebih rendah,
§ Transfer informasi dan pengetahuan cepat jarak yang
besar melalui jaringan komunikasi.
§ Mengembangkan algoritma standar untuk sejumlah besar
informasi yang relatif cepat.
§ Mencapai lebih besar interaktivitas dalam
berkomunikasi, mengevaluasi, memproduksi dan berbagi informasi yang berguna dan
pengetahuan.
Ø Sistem Informasi Geografi sebagai Sistem Informasi
di Pertanian
Sistem
Informasi Pertanian yang saat ini sering digunakan adalah GIS (Geographical
Information System) atau SIG ( Sistem Informasi dan Geografi). SIG adalah suatu
sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi
spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu
sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi
keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Walaupun
saat ini penggunaan SIG dalam bidang pertanian belum umum dipakai, karena
seringnya SIG dipakai untuk melihat kerusakan lahan akibat bencana alam, tapi
bukanya tidak mungkin penerapan SIG dalam dunia pertanian akan makin sering
dipakai. Sistem SIG ini bukan semata-mata software atau aplikasi komputer,
namun merupakan keseluruhan dari pekerjaan managemen pengelolaan lahan
pertanian, pemetaan lahan, pencatatan kegiatan harian di kebun menjadi
database, perencanaan sistem dan lain-lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan
perencanaan ulang pengelolaan pertanian menjadi sistem yang terintegrasi.
Kemudian
dalam pemetaan lahan dan wilayah, SIG sangat berguna karena dapat mengetahui
dimana lokasi yang cocok atau sesuai untuk pengelolaan di bidang pertanian.
Sehingga lahan yang sesuai untuk pertanian tidak digunakan untuk perumahan dan
sebagainya.
Adapun
Tujuan pengunaan sistem dan aplikasi komputer di bidang teknologi industri
pertanian diantaranya:
§ Mendorong peningkatan produktifitas sektor pertanian
dan perkebunan sesuai dengan kemampuan dan daya dukung lahan.
§ Memberikan pedoman dan arahan dalam pemilihan jenis
tanaman yang dapat berproduksi optimal yang sesuai dengan kondisi fisigorafi
dan melalui suatu analisa dengan menggunakan sistem informasi geografis (GIS)
§ Melestarikan dan menjaga kemampuan sumber daya alami
sehinggaketersediaannya sebagai sumberdaya pembangunan terjamin untuk
selama-lamanya.
§ Mendukung upaya pelestarian dan konservasi tanah
dengan membuat menanam tanaman yang sesuai dengan kemampuan dan konfigurasi
lahan dan tanah.
Teknologi Informasi Komunikasi
merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Teknologi
informasi mempunyai tiga peranan pokok:
Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
Produk dan jasa teknologi informasi
merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi
perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport
jasa dan produk industry telematika.
Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi
Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and
Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja
tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan
masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT
diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi,
dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat.
Manfaat yang dapat diperoleh melalui
kegiatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam mendukung
pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah:
§ Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di
tingkat lokal dan nasional.
§ Membuka akses petani terhadap informasi pertanian.
§ Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan,
pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.
§ Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di
tingkat lokal (indigeneous knowledge) yang dapat diakses secara lebih luas
untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.
Maka
dapat di simpulkan bahwa pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan
merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini.
Dalam menghadapi era globalisasi pembangunan pertanian berkelanjutan tidak
terlepas dari pengaruh pesatnya perkembangan iptek termasuk perkembangan di
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Integrasi yang efektif antara TIK
dalam sektor pertanian akan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui
penyiapan informai pertanian yang tepat waktu relevan, yang dapat memberikan
informasi yang tepat kepada petani dalam proses pengambilan keputusan berusaha
tani untuk meningkatkan produktivitasnya. TIK dapat memperbaiki aksesibilitas
petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen,
yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka.
Informasi pemasaran, praktek pengelolaan ternak dan tanaman yang baru, penyakit
dan hama tanaman/ternak, ketersediaan transportasi, informasi peluang pasar dan
harga pasar input maupun output pertanian sangat penting untuk efisiensi
produksi secara ekonomi.
D. Daftar Pustaka
Media online: